Perkebunan Teh Sinumbra, Ciwidey

Perkebunan Teh Sinumbra berada di daerah Ciwidey, Rancabali, Bandung, Provinsi Jawa Barat. Perkebunan teh ini sudah menjadi tujuan wisata di akhir pekan. Selain udaranya yang dingin, pemandangan hamparan kebun teh yang hijau yang berkabut di pagi dan sore hari sangat memanjakan mata.

11545337225_9cdf6be8ab_o 11545318395_c23fabcc3e_o

11545365494_63232a3bbb_o

11545308065_d913534480_b

IMG_2236

14166732915_c18c3d9654_o

fotodiyafram_08.06.2014_22.44.00_MOIoZ

Sumber: watololong.blogspot.com, flickr.com (kerildoank)

Menuju Puncak Bintang!

Bukit-Moko

Banyak tempat di Bandung yang dijadikan sebagai tempat wisata alam yang memanjakan pengunjungnya dengan pemandangan memukau.

Bukit Moko berada disekitar ketinggian 1440 meter dari permukaan laut. Dari atas bukit ini kamu bisa melihat pemandangan 180 derajat kota Bandung. Hal inilah yang membuat Bukit Moko disebut sebagai puncak tertinggi di kota Bandung oleh warganya. Selain itu, kamu juga bisa menikmati pemandangan hutan pinus sambil berjalan menuju Puncak Bintang atau bisa dibilang puncak tertinggi Moko.

Puncak Bintang

Selain bisa melihat pemandangan cekungan Bandung yang dikelilingi oleh gunung-gunung, di Bukit Moko ini juga kita bisa memesan makanan dan minuman di Warung Daweung, satu-satunya warung yang ada di sini. Makanan dan minuman hangat di Warung Daweung dapat mengurangi rasa dingin dari udara di Bukit Moko. Makanan atau minuman hangat ini memang paling cocok untuk menemani ngadaweung (melamun) sambil menikmati indahnya panorama Kota Bandung.

Banyak orang yang datang ke sini menjelang malam hari. Selain untuk menghindari cuaca siang yang panas alasan lainnya adalah untuk bisa melihat sunset yang sangat indah. Saat malam tiba, suguhan citylight Kota Bandung yang seperti ratusan bintik-bintik cahaya akan memanjakan mata semua. Bagi yang belum puas dengan melihat sunset dan citylight, cukup dengan bermalam di sini bisa melihat indahnya matahari terbit dari balik gunung yang mengelilingi Kota Bandung.

DSC04707blog

Untuk sampai ke Bukit Moko bisa lewat beberapa jalur. Sayangnya yang saya tahu hanya via jalur Padasuka Cicaheum. Jika melewati jalur Padasuka, sepanjang perjalanan akan disuguhkan rumah-rumah warga yang berjejer di sepanjang jalan. Kemudian saat dilanjutkan ke atas, akan menemui tempat yang namanya Caringin Tilu. Di tempat ini kita bisa sedikit beristirahat sambil menikmati sejuknya udara di bawah pohon beringin yang sangat besar sebelum melanjutkan perjalanan. Untuk dapat mencapai Bukit Moko, perlu berjalan terus ke atas. Jika sudah melihat bangunan kayu yang bernama Warung Daweung, itu artinya sudah sampai di Bukit Moko. Pengunjung akan dikenai voucher wajib Rp 10.000 dan 25.000 untuk masuk ke Warung Daweung. Tapi pengunjung tidak harus selalu jajan di situ. Jika pengunjung ingin langsung ke Puncak Bintang pun bisa dengan hanya membeli tiket masuk Rp. 8.000 per orang.

P2280032

Bagi yang ingin berwisata ke Bukit Moko dan mengunjungi Puncak Bintang, disarankan untuk memeriksa kendaraan terlebih dahulu, karena rute perjalanan menuju Bukit Moko bukan rute yang mudah dilalui. Kondisi badan dan kendaraan harus dalam keadaan prima. Untuk sampai ke Bukit Moko tidak ada kendaraan umum, jadi jika tidak memiliki kendaraan pribadi, maka harus ditempuh dengan berjalan kaki atau menumpang mobil pick-up yang kebetulan menuju ke sana.

matahari-terbenam-Bukit-Moko

Sumber: rjsyahrulloh.blogspot.com, @visitbandung, anekatempatwisata.com, deasiamela.blogspot.com

Taman Gesit: Yuk, Gerak Lebih Aktif!

Gesit

Kota Bandung sepertinya terus berbenah untuk mempercantik diri. Salah satunya dengan pembangunan taman tematik.

Taman-taman tematik, seperti Taman Jomblo, Taman Musik, Taman Film, dan Taman Fotografi sebelumnya sudah dikenal dan menghiasi Kota Bandung. Baru-baru ini, ada taman tematik terbaru di Kota Bandung, yaitu Taman Gesit.

571463ef-787c-49be-9a0e-d256f064acc8_169
Taman yang dibangun atas kerja sama pemerintah kota Bandung dengan Nutrifood ini berada di Jalan Dipati Ukur No. 44, Bandung dan memiliki luas 556,5 m2. Taman Gesit secara resmi sudah dapat digunakan oleh warga Bandung yang dapat dimanfaatkan untuk bergerak lebih aktif melalui fasilitas permainan olahraga yang terdapat di area taman. Konsep yang diusung Taman Gesit ini adalah green & active .

2015_03_31-11_27_52_d666ce8f4485436813baa1ca15707408
Konsep green dituangkan dalam area taman yang hijau, vertical garden, penyediaan tempat sampah yang dipilah antara organik dan non-organik, dilengkapi dengan kanopi, serta tree deck yang dapat dimanfaatkan warga atau berbagai komunitas yang ada di Kota Bandung untuk beraktivitas.

b42e2205-a49c-421b-ad70-a61170d20851_169Konsep active divisualisasikan dengan area yang memfasilitasi berbagai permainan olahraga, seperti Monkey Bar, Incline Board, dan Spider Web. Ada juga parkir khusus sepeda yang diperuntukkan bagi warga dan menanamkan kebiasaan bersepeda bagi warga yang ingin pergi dan menikmati Taman Gesit.

a8ba0931-c78c-47ed-b634-28057f9ac75e_169Selain itu, Dinas Pertamanan Kota Bandung juga menyediakan fasilitas lain, seperti toilet dan Wi-Fi gratis yang semakin menambah daya tarik dari taman ini sebagai pilihan untuk tempat berkumpul keluarga dan khususnya bagi anak muda.

Kepala Dinas Pemakaman dan Pertamanan Kota Bandung Arief Prasetya mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sudah mendukung dibangunnya Taman Gesit ini. Menurut dia, dengan hadirnya taman ini makin menambah koleksi taman tematik di Bandung yang sekarang berjumlah 14.

c43f8de4-f83c-41fd-967e-1b706e9bf111_169”Tentunya dengan taman ini memberikan efek kepada masyarakat supaya masyarakat Bandung bergerak aktif dan sehat. Ada beberapa fasilitas untuk anak-anak dan dewasa dan ini merupakan hal yang sangat baik dan ini akan menjadi ciri khas tertentu bagi Taman Gesit, yaitu untuk masyarakat yang mencintai kesehatan,” katanya saat menghadiri peresmian Taman Gesit .

Arief mengatakan, taman ini sangat strategis karena berdekatan dengan fakultas Universitas Padjajaran dan dekat dengan perumahan warga. Di taman ini mahasiswa bisa membuat tugas.
bc8d7e1c-7192-4592-baef-6692eff4d315_169
”Taman Gesit menjadi bentuk komitmen kami yang memiliki kepedulian terhadap kesehatan serta lingkungan sehingga taman ini tidak hanya sebagai sarana bermain, juga sebagai tambahan ruang terbuka hijau yang terdapat di Kota Bandung,” kata Head of Nutrifood Green Commitee Angelique.

Sumber: http://www.sindo.com, http://www.cnnindonesia.com, http://www.chirpstory.com

Terjebak Nostalgia di Sumber Hidangan

sumber-hidangan-6

Kedatangan saya di Bandung pada Sabtu pagi itu disambut dengan teriknya sang mentari. Sejuknya kota ini perlahan-lahan hilang tergantikan panasnya debu dan polusi udara yang menyergap nafas. Menelusuri jalan Braga yang saat itu sedang tidak ramah dengan pejalan kaki karena adanya pengerjaan galian kabel, matapun dituntut tetap waspada dengan hiruk pikuknya kendaraan yang melintas. Dan sampailah kita di Sumber Hidangan (Braga – Bandung) , sebuah tempat yang mampu membuat kita terjebak dalam nostalgia.

sumber-hidangan-8

Toko-Kue-Sumber-Hidangan

9108778050_12f5b2b91a_z

9106444349_9fec8f6255_z

Berdiri sejak tahun 1929 , Sumber Hidangan dikenal sebagai perusahaan roti, kue, dan rumah makan. Berbeda dengan beberapa tempat makan legendaris lainnya di kota Bandung yang sudah mulai merias diri dan mengikuti derasnya arus pertarungan kuliner di kota yang sempat terkenal dengan julukan Paris Van Java, tempat ini tidaklah banyak berubah, suasana tempo dulu langsung terasa saat kita memasuki tempat ini. Lupakan wifi, colokan listrik, dan sofa yang nyaman, menu-menu yang ditawarkanpun tidak terlalu banyak (kalau tidak mau dibilang sangat sedikit), mayoritas pengunjung tempat ini adalah pelanggan setia ataupun turis asing/lokal yang biasanya tahu tempat ini dari mulut ke mulut maupun review di blog.

Mesin-Kasir-Sumber-Hidangan  sumber-hidangan-10

Seolah-olah kembali ke masa lalu saat kita menerawang interior tempat ini. Bangunan khas gaya jaman Belanda, atap yang tinggi, mesin kasir dan timbangan jaman dahulu, pola lantai, dan perabotan yang membuat saya sedikit teringat masa kecil dulu.

Oh iya, jika dahulu restoran di Sumber Hidangan ini terkenal dengan jam tidur siangnya (yang merupakan warisan jaman Belanda) di mana biasanya tutup sekitar jam 2 siang sampai jam 5 sore, sekarang sudah tidak ada lagi jam tidur siangnya, walaupun hari minggu masih tetap libur. Salah satu tempat yang saya tahu masih memakai sistem tidur siang ini adalah Toko Alat Musik Nada, di jalan Naripan.

Ada yang unik dalam daftar menu tempat makan ini yaitu sebagian besar menunya masih ditulis dalam bahasa Belanda seperti Kattetong, Eierkoekjes, Suiker Hagelslag, Janhagel, Kaastengel, Bokkepoot, Mocca Truffel, Chocolade Rotajes, Ananastaart dan Bokkepootjes. Cukup membingungkan memang? Tapi jangan kuatir jika Anda penasaran dengan menu tersebut, ada baiknya jika memilih salah satu yang Anda sukai.

Sumber Hidangan menggunakan bahan alami dan tidak menggunakan bahan pengawet untuk kue-kuenya jadi tekstur kuenya menjadi lebih kasar, ditambah aroma wangi gula yang begitu terasa. Menu-menu lainnya yang juga menarik untuk dicoba antara lain Mocca Truffle, Frou Frou Choc, Lumpia, Kroket, dan Steak. Selain itu, jangan lupa untuk mencicipi es krim homemade Sumber Hidangan yang bisa menyejukkan rongga-rongga mulut kita.

sumber-hidangan-51

Bistik-Sumber-Hidangan1

9112005373_00e6bb1d82_b

Sumber: wisataohhwisata.blogspot.com, laughonthefloor.com, thefoodxplorer.com, elsye.japati.net

Toko You – Kuliner Legendaris Bandung

83-645x364

Toko You – Bandung Legend

Toko You, adalah salah satu kuliner legendaris di kota Bandung  yang sudah ada sejak tahun 1947. Tempatnya bernuansa klasik, terasa banget Bandung tempo doeloe nya. Kalo kamu sedang berlibur ke Bandung atau ingin mencari kuliner legendaris di Bandung, Toko You ini harus masuk ke dalam list kamu.

121

Letaknya di dekat Rumah Sakit Borromeus, nggak ada plang nama di depannya. Malah awalnya kami mengira ini hanya rumah biasa. Gerbang kayu inilah yang menjadi ciri khas dari pintu masuknya Toko You. Begitu masuk ke dalam, ternyata tempatnya cukup luas dan adem. Bagian depannya ada etalase yang berisi kue dan roti-roti jadul. Pantas saja, ternyata pada mulanya toko ini memang hanya menjual roti dan keju untuk memenuhi kebutuhan makanan kecil orang Belanda. Perlahan-lahan, bertambah menu lain dan terkenal dengan mie homemade nya.

33

Jamu-jamuan

Sekarang ini, Toko You terkenal sebagai tempat nongkrong klasik dengan makanan yang didominasi oleh chinese food. Setiap kali kami kesana hampir selalu penuh oleh rombongan keluarga yang sedang makan disini. Di bagian tengah, ada sebuah meja yang berisi ramuan-ramuan jamu yang diracik langsung sebelum disajikan. Kalo kamu suka minum jamu, disini banyak macamnya jamu yang diracik secara tradisional. Selain jamu, kopi disinipun banyak disukai karena menggunakan kopi Aroma yang memang terkenal. Cukup unik ya menu-menu disini? :)

9

 

74

Swike Goreng Mentega

Menu chinese food disini banyak macamnya, ada ikan, ayam, sapi, bahkan sampai swike pun ada. Dari begitu banyak pilihan, akhirnya kami mencoba menu swike goreng mentega ini. Lumayan puas dengan menu chinese food disini. Dengan harga 25ribu-40ribu, kamu bisa dapat satu porsi makanan yang cukup besar. Banyak yang merekomendasikan Nasi Ayam Lapis Udang nya, sayangnya kami belum sempat mencoba.

13

Yamien Asin (23k)

Yamien disini cukup terkenal di Bandung. Karena itu akhirnya kami penasaran untuk memesan menu yamien nya juga. Rasanya cukup enak, mie nya kenyal dan homemade. Tapi menu yamien ini bukan favorit kami disini :) Kami lebih memilih chinese food nya, atau menu rawon panggangnya yang paling populer disini.

25

Rawon Panggang (35k)

Ini dia best of the best nya menurut kami. Dari semua menu yang kami coba, rawon bakar ini yang paling kami suka. Rawonnya dipanggang, sehingga ada rasa asap pada dagingnya. Mirip seperti tekstur sate yang dimakan bareng kuah rawon. Ini sih menurut kami menu wajib yang harus kamu coba kalo mampir kesini :)

55

Es Teh Hejo

Sebagai penutup, nggak lupa kami memesan Es Teh Hejo yang sedang terkenal juga di Bandung. Dikemas dalam toples lucu bernuansa jadul, es teh hejo ini sukses menutup makan siang hari ini dengan baik. Sebagai catatan, es teh hejo disini rasanya pahit. Cocok untuk kamu pecinta greentea dengan rasa pekat. Terbaik! :)

111

Nah, kalo kamu penasaran dengan tempat nongkrong bernuansa klasik ini, kamu bisa datang ke sini: Toko You – Jl. Hasanudin no. 12 (Jalan di samping RS Borromeus).

Sumber: www.duniakulinerbandung.com

The Rainbow Waterfall: Curug Bermandikan Cahaya di Bandung

Curug Pelangi.jpg

Jika biasa dinikmati pagi hingga senja hari, kini Curug Cimahi dinikmati saat malam menjelang. Wajah lain Curug Cimahi pada malam hari sungguh memukau, di mana jatuhan air terjunnya bermandikan cahaya di malam hari.

Panorama wisata di wilayah Lembang, Bandung bakal lebih semarak. Hal ini ditandai dengan pengembangan objek wisata Curug Cimahi. Jika pada siang hari pengunjung dimanjakan dengan debur air terjun dan keindahan panorama alamnya yang mempesona, maka saat malam tiba pengunjung bisa menikmtai pemandangan air terjun yang bermandikan cahaya.

Cahaya vertikal kurang lebih setinggi 71 meter yang memancar dari air terjun menjadi pemandangan menarik saat malam hari. Cahaya tersebut bersumber dari lampu dengan instalasi khusus yang dipasang di dinding belakang air terjun.

Lampu didesain sedemikian rupa hingga bisa menghasilkan warna-warna pelangi seperti biru, merah, hijau , kuning,  jingga, dan lainnya. Jika salah satu warna lampu dinyalakan sontak membuat air curug yang jatuhpun turut berwarna. Eksotis sekali, derasnya jatuhan air setinggi sekitar 80 meter tersebut menampilkan warna yang indah.

Wajah lain Curug Cimahi saat malam hari akan menjadi daya tarik tersendiri. Pasalnya, tidak banyak kreasi yang menyandingkan keindahan alam curug dengan teknologi cahaya yang di-setting melalui lampu. Boleh jadi Curug Cimahi yang pertama di Indonesia. Curug Cimahi terletak di KPH Bandung Utara, BKPH Lembang, RPH  Cisarua Petak 64. Secara administratif masuk wilayah Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, dari pusat Bandung objek wisata ini bisa ditempuh dalam waktu ± 45 menit, sedang dari Cimahi bisa ditempuh ± 30 menit. Wana wisata Curug Cimahi berada diareal seluas 25 hektar dan berada dalam kawasan hutan negara yang dikelola Perhutani KPH Bandung Utara.

Keindahan flora dan fauna juga bisa dinikmati pengunjung di sepanjang jalan menuju lokasi Curug Cimahi. Pengunjung akan ditemani suara kicauan burung liar dan beberapa ekor monyet ekor panjang yang bermain di dahan-dahan pohon. Memang hewan-hewan tersebut adalah penghuni dari kawasan wisata ini. Tapi jangan kuatir monyet di sini cukup jinak. Setelah sampai ditujuan, untuk masuk ke Curug Cimahi pengunjung hanya dikenakan tarif cukup murah.

Untuk dapat bisa menikmati The Rainbow Waterfall di Curug Cimahi kita bisa datang ke Curug Cimahi saat sore menjelang malam, ± 100 meter dari pos masuk kita sudah bisa menikmati panorama eksotis tersebut, tetapi harus diperhatikan jam operasionalnya. Curug Cimahi dibuka dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Setelah adanya Curug Pelangi ini jam operasional rencana akan diperpanjang dari pukul 17.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB.

 

Sumber: perumperhutani-divrejanten.blogspot.com (edited), infobdg.com

This Holiday Season, Let’s Give the Gift of Being Present

so-many-hearts-1680x1050

It’s about time we give one another the presence that we all want and deserve.

Our society teaches us to express our love by giving presents. This reality rings especially true during this time of year.

The National Retail Federation expects U.S. holiday retail sales to exceed $615 billion this year, yet another increase in how much Americans spend on holiday gifts.

The growing amount of money we are spending on gifts reflects a growing economy. But let’s not delude ourselves. The fact that our economy is growing does not necessarily mean that we are progressing as a society.

One problem inherent in our gift-giving is that we think thoughtful presents take the place of our thoughtful presence. This year, let’s share a different gift with those we love—our full, authentic selves.

In a modern world dominated by smart phones and tablets, text messages, and emails, we tend to be more absent than present. Our bodies are in one place, yet our hearts and minds are somewhere else. We are constantly distracted, and we are constantly making a choice to distract ourselves.

Professor Omid Safi describes our collective malady as “the dis-ease of being busy.” And as he points out, this dis-ease is destroying our relationship.

We all know that there’s a trade off. For every minute we choose to spend in virtual reality, we lose a minute to work on our actual selves. It seems to me like an inverse relationship: The more connected we are with the digital world, the less connected we are from one another.

No material gift can replace your being present for those you love. And to someone who loves you, your attention and presence is the one unique gift that no one else can offer.

The distractions of our high-paced world are not just damaging for our relationships – they are also destroying our spiritual selves. We have become addicted to such distractions and have become afraid of spending time alone with ourselves. Most of us are uncomfortable with the practice of reflection and introspection.

It is difficult for us to break through our habits of distraction and absent-mindedness, especially when we know the world is at our fingertips. We delude ourselves into living a virtual life, dictated by the ups and downs of the virtual world.

This holiday season, let’s give ourselves—and those we love most—a gift that cannot be imitated, replicated, or replaced by anyone else in the world, and one that is more fulfilling than anything you could possibly find in a store. Let’s give our full authentic selves; let’s practice being mindful and wholly present when in the presence of those we love.

In recognizing the brevity and beauty of life, let’s recognize every breath we inhale as an opportunity to be fully present, and every breath we exhale as an opportunity to share our best selves with our loved ones. It’s about time we give one another the presence that we all want and deserve.

We are often told that it is in giving that we receive. Let’s turn this cliché into a reality this holiday season. Let’s offer our wholehearted presence to others, and in doing so, let’s reward our own selves with the gift of wholeness.

Happy holiday! 🙂

source: TIME, google

Stone Garden: Taman Batu di Bandung

tes-pawon

Lagi-lagi, jika membahas Kota Bandung dan sekitarnya ini tak akan ada habisnya. Sebut saja Tebing Keraton yang kini menjadi primadona wisata di Bandung atau Bukit Moko dengan hutannya yang mirip dengan hutan di Nami Island, Korea Selatan. Kini, Bandung memiliki primadona geowisata (wisata bumi) lainnya. Bagi pecinta fotografi mungkin tempat ini akan menjadi tujuan destinasi utama.

Tempat ini adalah tempat purbakala. Coba perhatikan lebih jelas batuan dalam foto di atas. Batu itu mirip sekali dengan batu karang di dasar lautan. Jika kamu beruntung, kamu akan menemukan batuan dengan cetakan karang, kerang laut, atau fosil tumbuhan laut. Dahulu berjuta-juta tahun yang lalu tempat ini adalah dasar lautan dan karena keadaan alam yang menjadikannya terangkat dan menjadi pegunungan yang indah saat ini. Orang-orang menyebutnya STONE GARDEN.

Seperti namanya stone garden, taman ini tak dipenuhi bunga-bunga yang indah seperti mawar, tulip, bunga matahari, atau bunga-bunga indah lainnya. Hamparan tanah itu diisi oleh formasi batuan tak beraturan yang indah dan membentuk taman alam yang sangat keren.

Stone garden ini terletak di puncak gunung dan tepat berada di atas Goa Pawon yang terdapat fosil manusia purba. Alamat lengkapnya adalah di puncak Gunung Pawon, Kampung Girimulya, Desa Gunung Masigit, Kecamatan Cipatat, Kabupaten, Bandung Barat. Untuk mencapai lokasi ini bisa diakses menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat. Ada beberapa rute yang bisa diambil seperti dari arah Cimahi atau Kota Bandung. Jika menggunakan mobil jalur yang harus dilalui adalah melewati Tol Purbaleunyi, keluar tol Padalarang menuju arah Cianjur, setelah keluar tol arahkan kendaraan menuju kawasan Tagog Apu lalu kembali berjalan dan di sebelah kanan jalan terdapat gapura berwarna hitam menuju kawasan Goa Pawon.

gua pawon 3

Jika menggunakan kendaraan motor patokan yang paling mudah adalah Kota Baru Parahyangan. Dari sana lurus terus menuju arah Cianjur sampai melewati pusat oleh-oleh Roti Unyil, dari Roti Unyil tersebut kembali berjalan melewati kawasan Tagog Apu (kawasan yang berkelok-kelok dan terdapat oleh-oleh pinggir jalan). Dari kawasan Tagog Apu ini perhatikan arah kanan yang terdapat gapura berwarna hitam yang merupakan pintu gerbang utama menuju kawasan Goa Pawon dan Stone Garden.

Untuk mencapai lokasi ini yang harus dilakukan adalah pendakian menuju puncak, mungkin sekitar 200 meter lebih dari kaki gunung menuju puncak. Karena letaknya diatas puncak disarankan dengan keadaan yang sehat atau fit, sedikit membawa perbekalan, seperti makanan dan minuman. Lebih enak lagi jika perjalananmu ditemai oleh tongkat sebagai alat untuk membantu dalam berpijak.

Sedikit informasi, saat melakukan pendakian teruslah mendaki hingga menemukan persimpangan ke kiri dan ke kanan. Saat menemukan persimpangan yang terdapat “saung” pilihlah jalan ke kiri menuju hutan kecil yang hijau. Ingat, jangan pilih jalur kanan dengan banyak ilalangnya.

Dan sedikit saran, datanglah ke tempat ini pada pagi atau sore hari untuk mendapatkan momen terbaik dengan cuaca yang cerah, tak terlalu panas dan sejuk. Namun, jangan memaksakan mendaki ke puncak stone garden apabila mendung atau hujan telah turun. Jalan yang menanjak dan dengan tanah yang tak stabil malah akan membahayakan dirimu.

pawon-048

Sumber: ridwanderful.wordpress.com (edited), novajourney.wordpress.com, kangope.wordpress.com, dany023.blogspot.com

Trademark Market VI: The Best Is Yet To Come (and the stories)

Trademark 2

Nampaknya, trend weekend fashion market sedang digemari dalam skema mode lokal. Jika Jakarta memiliki beberapa weekend fashion market, seperti Brightspot ataupun Market Museum, maka Bandung mempunyai Trademark Market.

Trademark Market merupakan sebuah emporium dari semua produk lokal yang unik. Trademark ialah indoor market terbesar dan pertama kali di kota Bandung. Trademark bercirikan one stop shopping di mana pengunjung dapat menemukan pengecer, merek lokal, dan seniman. Trademark Market juga memberikan kesempatan untuk mempromosikan dan menjual produk lokal secara nasional. Berbagai jenis barang dijual di gelaran ini seperti, pakaian, perabot, mainan, kamera, sepatu, aksesoris, dan barang-barang unik lainnya. Pada dasarnya Trademark tidak berbeda dengan gelaran expo bisnis lainnya hanya saja produk yang ditampung merupakan produk asli dalam negeri Indonesia.

Trademark Market tercipta berkat ide dari Saira Nisar yang pada saat itu, melihat banyak local brand dari Bandung, tetapi melakukan promosinya ke Jakarta. Ide ini juga muncul sebagai respon atas banyaknya orang kreatif, tetapi tidak banyak wadah yang menampungnya (tidak semua dapat membuka toko). Hal ini juga didasari oleh belum banyaknya pop up store atau concept store yang ada di kota Bandung yang kemudian menjadi inspirasi untuk membuat Trademark. Pada awalnya Trademark Market dinamai Trading Market. Arti Trademark sendiri merupakan ciri khas. Hal inilah yang menjadi dasar untuk menjadikannya sebagai ciri khas dan menjadi gudang kreatifitas bagi anak muda Bandung.

Trademark Market menyasar kelompok anak muda sebagai target dari penjualan produk tenant dan tidak mengabaikan kelompok konsumen lainnya. Ini disebabkan oleh banyaknya produk yang dijual merupakan concept store yang bercirikan anak muda, sehingga kebanyakan pengunjung merupakan generasi muda. Sejak diadakan pertama kali di tahun 2011, kini Trademark Market menjadi salah satu event yang selalu ditunggu kehadirannya. Tidak hanya masyarakat Bandung, event ini menjadi daya tarik bagi wisatawan dari luar kota seperti Jakarta, dan kota-kota lainnya bahkan hingga luar negeri seperti Malaysia, Singapura, dan wisatawan asing yang kebetulan sedang menetap di Bandung.

Berkaitan dengan brand, Trademark menyuguhkan brand yang berkualitas dan terbatas. Merek yang terdapat di Trademark mampu mengkreasikan setiap produk yang ditampung dan ini menjadi sebuah kesempatan untuk promosi dan dapat dijual secara nasional. Ada berbagai macam jenis barang yang dijual disini, mulai dari baju, interior, makanan, sepatu, aksesoris, dan barang-barang unik lainnya.

Trademark Market dengan tema The Best Is Yet To Come kembali digelar pada tanggal 4 – 7 Desember 2014 di Paris Van Java Mall (Lantai 2 Miniapolis). Segera kosongkan jadwalmu dan jangan lewatkan pegelaran indoor market terbesar di Bandung. See you! 🙂

Trademark 1